Surprised by Oxford (2023) 7

7
Trailer

Nonton Film Surprised by Oxford (2023) Sub Indo | REBAHIN

Nonton Film Surprised by Oxford (2023) – Seorang wanita bergumul dengan pandangannya tentang agama, yang dipersulit oleh ketertarikannya pada orang beriman yang taat. Baik buku maupun film “Surprised by Oxford” mengambil judulnya dari Christian apologetic Surprised by Joy karya C.S. Lewis. Seperti Lewis, Carolyn (Caro) Weber adalah seorang skeptis yang berubah menjadi percaya, dan memoar serta filmnya didasarkan pada pengalamannya di Oxford, tempat ia kuliah di perguruan tinggi yang 400 tahun lebih tua dari Amerika Serikat. Oxford sendiri, kotanya, gedung-gedungnya, dan institusinya adalah salah satu karakter paling penting dalam film tersebut.

Hampir setiap pengambilan gambar film dipenuhi dengan keagungan, martabat, kemegahan, dan tradisi. Ini adalah Hogwarts kehidupan nyata untuk orang dewasa. Setiap detail arsitektur, setiap ceramah, setiap makan malam berdasi putih di aula besar, setiap pengingat yang menyedihkan bahwa tidak ada pena yang boleh digunakan di perpustakaan, hanya pensil untuk melindungi buku-buku yang tak ternilai harganya, semuanya menunjukkan pentingnya ketelitian intelektual dan kepuasannya.Bagi Caro (pertunjukan indah dari Rose Reid), ketelitian intelektual adalah yang terpenting ketika dia pertama kali tiba sebagai mahasiswa beasiswa yang berencana mempelajari penyair romantis (penulis akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19 seperti Wordsworth, Keats, Donne, Shelley, dan Coleridge ) untuk gelar master. Ketika pertama kali diberitahu tentang buku Lewis, dia menunjukkan bahwa judulnya diambil dari puisi Wordsworth.

Sementara para penyair yang ia pelajari mengeksplorasi emosi dan konsep-konsep yang luhur, Caro mendekatinya dengan cara yang analitis dan hiper-rasional. Dia adalah anak yang dewasa sebelum waktunya, membaca Iliad dan Odyssey pada usia tujuh tahun, didorong oleh ayahnya yang disayangi dan dipujanya (dalam buku itu, dia mengatakan ayahnya “berbau seperti kebijaksanaan”). Tapi kemudian dia ditangkap dan dikeluarkan dari hidupnya. Sebagai seorang dewasa muda, Caro masih bergumul dengan perasaan ditinggalkan yang menjauhkannya dari hubungan dekat dengan orang lain. Mengetahui bahwa “ayah yang saya kenal hanyalah ilusi,” dia menolak apa pun yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dia bercita-cita menjadi “teleologis”, seperti Aristoteles, melihat objek dan peristiwa dalam kaitannya dengan tujuan dan sasarannya. Dia tiba di Oxford dengan komitmen yang kuat terhadap kehidupan yang penuh prestasi (gelar PhD adalah yang berikutnya dalam daftarnya) dan pencarian pengetahuan tanpa henti, yang dia definisikan sebagai sesuatu yang dapat dibuktikan. Bisakah dia “terpesona” oleh kebenaran, seperti yang digambarkan oleh penyair John Donne? Bisakah “kerinduan akan hal yang tak terbatas” diselaraskan dengan gagasan pembuktian? Jangan lupa untuk selalu cek Film terbaru kami di REBAHIN.